Selasa, 20 September 2011

Berikut dibawah ini adalah beberapa komponen utama yang terdapat di dalam Handphone beserta ciri kerusakan dan fungsinya:

Antena Switch
Fungsi : Sebagai pengolah dan penyempurna serta menyatukan tegangan signal RX dan signal TX.
ciri kerusakan:
Tidak ada jaringan
Hanya keluar salah satu jaringan saja
Signal naik turun
Pada saat sinyal tampil hp langsung mati

IC Audio (COBBA)
Fungsi : Sebagai pengolah sinyal suara yang masuk dari IC RF, kemudian diperkuat dan diteruskan kepada speaker, memperkuat getaran suara yang telah diubah terlebih dahulu oleh mic menjadi getaran listrik kemudian diteruskan ke IC RF, menjalankan perintah dari CPU. Pada IC Audio juga terdapat PCM (Pulse Code Module) dan EEPROM yang berfungsi untuk membaca kode sinyal yang datang dari operator untuk disesuaikan dengan IMEI ponsel. Disamping itu juga berfungsi untuk menyimpan data-data yang bersifat permanen seperti imei, phone code, dsb.
ciri kerusakan:
Contact Service
Blank hitam pada LCD
Signal naik turun
Sepiker dan Mic mati


IC CPU
Fungsi : CPU merupakan serangkaian komponen elektronika yang terintegrasi dan akan berfungsi sesuai dengan tugasnya masing-masing. Komponen ini mempunyai tugas yang sangat signifikan, karena komponen ini merupakan otak dan suatu ponsel. Dengan kata lain CPU adalah pusat dan sistem kerja ponsel.
ciri kerusakan:
Mati total (Matot)
Tidak ada jaringan
Restart
Tiba-tiba hp mati sendiri
Contact Service
LCD blank
 

IC Power (CCONT)
Fungsi : Sebagai pensuplai tegangan arus listrik kepada masing-masing komponen sesuai dengan kebutuhannya.
ciri kerusakan:
Mati total (Matot)
Insert simcard
Contact Service
Restart
Not charging
Blank hitam pada LCD
 

IC UEM
Fungsi : Sebagai pensuplai tegangan arus listrik kepada masing-masing komponen sesuai dengan kebutuhannya. Pada IC UEM ini merupakan gabungan dari IC Power, IC UI, IC Charging.
ciri kerusakan:
Mati total (Matot)
UPP Bad Respon 02
Error data 2 ( Tornado )
Contact retailer / contact service
Phone restic ( cek IMEI ??????? )
 

IC Flash
Fungsi : Komponen ini sebagai media penyimpanan data pada ponsel yang tidak permanen dalam kata lain dapat diubah atau ditambah dengan data-data yang berada pada komputer. Alat ini sama fungsinya dengan hard-disk pada komputer.
ciri kerusakan:
Restart
Tiba-tiba hp mati sendiri
Contact Service
LCD blank
Mati total
Salah satu data hilang dari menu


EEPROM (Electrically Erase Programable Read Only Memory)

Fungsi : Sebagai tempat penyimpanan data pada ponsel yang dirancang tidak tergantung dengan adanya arus listrik dari ponsel tersebut, karena sudah ada battery khusus atau arus listrik yang telah dimilikinya, biasanya komponen ini menyimpan data pabrik seperti IMEI1, IMEI2, Security Code, Versi program dan tanggal pembuatan. Namun untuk ponsel merk Nokia keluaran terbaru data yang terdapat pada komponen ini tidak dapat diubah.
ciri kerusakan:
Mati total (software )
 

MCU (Master Control Unit)
Fungsi : Data yang ada di dalam ponsel yang terletak berada pada IC Audio, data ini bersifat permanen atau sudah dari pabrik, seperti : versi program ponsel, IMEI, tahun pembuatan, dan phone code.
Trouble Shooting:
Mati total ( software )
 

IC RAM
Fungsi : Komponen ini pada dasarnya merupakan tempat penyimpanan data juga, tapi sifatnya hanya sementara, karena komponen ini cara kerjanya tergantung pada arus listrik yang terdapat dalam komponen tersebut. Jika ponsel dimatikan maka secara langsung data yang terdapat dalam komponen tersebut akan hilang dengan sendirinya. Komponen ini sangat berkaitan erat dengan aktifitas CPU. Semakin besar kapasitas dari RAM maka akan baik Dula kinerja dari CPU, tetapi jika RAM mengalami kerusakan maka CPU tidak bisa bekerja.
 

IC Charging
Fungsi : Komponen ini akan bekerja secara otomatis pada saat pengisian yang bekerja hanya untuk mengisi tegangan battery yang dikendalikan oleh CPU melalui IC Pengontrol.
ciri kerusakan:
No charging
Nyedot batre
 

IC UI
Fungsi : Sebagai pengontrol data yang diperintahkan oleh IC CPU pada Vibrator, Buzzer, Led dan bersifat sebagai saklar otomatis dalam ponsel.
ciri kerusakan:
Mati total
Tidak ada getar
Dering mati
Led mati
 

IC PA
Fungsi : Sebagai pengontrol tegangan sinyal TX serta penguat akhir sinyal yang akan dipancarkan melalui komponen switch antena yang terdapat pada ponsel.
ciri kerusakan:
Sinyal keluar kemudian hilang
Tidak transmit
Mencari jaringan
Nyedot batre
Mati Total (Matot)
 

IC RF (HAGAR)
Fungsi : Sebagai pengontrol sinyal RX (masuk) dan TX (keluar), agar setiap bagian dapat bekerja dengan baik. Komponen ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu: IF, Mixer, Osilator, Detektor, Enkoder, Dekoder, AFC, Tone Frequency dan Squelch.
ciri kerusakan:
Mencari jaringan
Keluar salah satu jaringan
Mati Total (Matot)
Restart
Blank Putih pada LCD
 

IC VCO (Voltage Control Oscilator)
Fungsi : Sebagai osilator/pembangkit frekuensi yang akan dikirim melalui bagian TX (pemancaran) dan frekuensi yang masuk melalui bagian RX (penerimaan) agar tetap sama dengan yang dipancarkan. Disamping itu piranti ini juga berfungsi sebagai pengatur tegangan pulsa dari RF Signal Processor.
ciri kerusakan:
Hanya salah satu kartu yang bias digunakan
Mencari jaringan ( serching )
Sinyal keluar kemudian hilang
 

LCD (Liquid Crystal Display)
Fungsi : Sebagai alat yang akan menampilkan semua aktifitas dan ponsel, sebagai media komunikasi baca dan tulis pada ponsel.
ciri kerusakan:
Blank
Tulisan terbalik/berantakan
Pecah
 

Keypad
Fungsi : Sebagai peralatan input yang memberikan perintah data kepada CPU ponsel untuk diproses dan akan dikirimkan kepada komponen lain yang berkaitan dalam ponsel.
ciri kerusakan:
Blank
Tulisan terbalik/berantakan
Pecah
 

Battery
Fungsi : sebagai sumber arus listrik yang diperlukan untuk memberikan arus listrik pada ponsel. Battery untuk ponsel ada beberapa macam, yaitu Nickel-Metal Hydrate (NiMH), Lithium-Ion (LiON), dan Lithium-Poly¬I RI- (LiPoly)
ciri kerusakan:
Ngedrop
Pada saat melakukan panggilan, hp langsung mati
Lampu LCD berkedip kedip
Charging gagal

Selasa, 13 September 2011

Tips memilih IC yg baik

disini saya akan berbagi tips bagaimana dalam pemilihan IC (terutama secara fisik IC):
1. Bentuk IC presisi di sudut2nya dan rapi
2. Tulisan yg ada pada atas bagian atas IC Jelas dan rapi

3. timah kaki2 IC berwarna perak mengkilap.

Minggu, 11 September 2011

Konsumsi Power dan Mode Operasi Nokia BB5 Single Engine (RAPGSM)

Ponsel mempunyai status (Mode) yang berbeda: Power Off Mode, Sleep Mode & Active Mode.
Power Off Mode, dalam status ini Ponsel dalam keadaan tidak aktif (mati), Power (VBAT / Tegangan Battery) diberikan ke RETU, TAHVO, PA, HWA Camera, Bluetooth, AHNE. Konsumsi arus yang digunakan adalah hingga 200uAmper.


Sleep Mode, status ini, Ponsel dalam keadaan hidup akan tetapi sedang tidak dioperasikan. Ponsel akan masuk kepada Sleep Mode apabila setelah 5-10 detik sudah tidak digunakan atau dioperasikan. Ponsel akan keluar dari Sleep Mode dan masuk kepada konsisi Aktif Mode apabila terdapat beberapa instrupsi, seperti: koneksi Charger, Key press (Keypad), koneksi headset, tlp/sms masuk, dll.

Dalam Sleep Mode, MCU dan DSP yang terdapat pada RAP adalah dalam Stand by Mode. Sleep dikontrol oleh RAP. Ketika SLEEPX mengeluarkan signal rendah yang kemudian terditeksi oleh RETU dan TAHVO, maka Ponsel akan masuk kepada kondisi sleep mode. Dalam kondisi ini VCORE dalam kondisi rendah (1,2 Volt) turun sekitar 0,2Volt, sedangkan VIO dan VDRAM tetap pada 1.8Volt. VR1 yaitu tegangan yang diberikan kepada VCTXO akan menjadi sangat rendah, karena dalam mode ini System Clock 38.4MHz tidak akan dapat dihasilkan oleh VCTXO. Sebagai acuan Clock untuk kebutuhan Baseband, Clock akan diberikan oleh Sleep Clock Oscilator yang dapat menghasilkan 32,768kHz.
Apabila SLEEPX=1 (High) terditeksi oleh RETU dan TAHVO, maka akan memasuki kondisi Aktif Mode. Semua fungsi akan diaktifkan, VR1 untuk VCTXO akan aktif (2.5Volt) juga VCORE akan menuju kepada 1.4 Volt.
Konsumsi arus yang dibutuhkan dalam kondisi Sleep Mode sangat rendah sekali, sekitar 20mAmper saja, sedangkan dalam kondisi Aktif Mode akan membutuhkan konsumsi arus sampai 200mAmper, bahkan akan lebih dari itu apabila Ponsel tersebut dalam Burst Reception, Burs Transmission, juga DSP bekerja,dll. Salah satu konsisi (Sub-State) dalam Mode Aktif adalah FM Radio, karena RETU, TAHVO dan FM Radio hidup. Sirkuit FM Radio dikontrol oleh MCU dan Clock yang dihasilkan dalam RAP. VR1 pun akan berjalan.


Dalam operasi normal, BaseBand diberikan tegangan dari Battrey sebesar 3.6 - 4.0Volt. Battery tersebut harus mampu memberikan kapasitas nominal arus sampai 720mAmper.
BaseBand berisi beberapa komponen yang mengontrol distribusi tengan (Power) keseluruh sistem Ponsel keculai PA (Power Amplyfier), yang mana memiliki jalur tegangan sendiri dari VBAT (Battery). Battery memberikan Ponsel secara langsung keseluruh bagian sistem: RETU, TAHVO, PA, HWA Camera, Bluetooth, AHNE, LED Driver, IR Module, Vibra.
Sistem distribusi tegangan dikontrol oleh 2 ASICs, disebut RETU dan TAHVO. seluruh tegangan pada Hardware Ponsel dapat diberikan oleh 2 ASICs tersebut, RETU dan TAHVO biasa juga disebut dengan Energy Management. Seluruh fungsi Power Up Hardware dapat tidak terlaksana jika Tegangan Battery kurang dari 3Volt.

BaseBand diberikan dari 6 Regulator berbeda yang berada dalam RETU dan TAHVO (VCORE, VANA, VIO, VAUX, VDDRAM, dan VSIM), yang menyediakan nominal tegangan dan arus dapat diperlihatkan pada tabel 1. Untuk tegangan aksesoris yang akan dihubungkan ke system konektor, akan diberikan tegangan VOUT sebesar 2.5Volt. Sedangkan untuk tegangan USB diberikan oleh TAHVO melalui VBUS sebesar 5Volt.


MMC/Micro SD dan kamera yang menggunakan HWA (Hardware Accelerator) mempunyai regulator tersendiri.VMMC, yaitu teganan kerja untuk MMC, dihaslkan oleh N3200. sedangkan VDIGCAM, yaitu tegangan kerja untuk kamera, dihasilkan oleh DC-DC Converter N3300.


RETU juga yang akan memberikan tegangan VR1 (2.5Volt), VRCP1 (4.7Volt), VRCP2 (4.7Volt), VREF (1.35 Volt) untuk Modul RF. AHNE juga diberikan tegangan dari VBAT (Battery).


RETU memiliki Real Time Clock (RTC), yang diberikan tegangan dari RTC Backup ketika Battery telah dilepaskan. RTC Backup merupakan Battery Rechargeble dan itupun di isi oleh RETU ketika battery utama atau charger telah diputus.


CLOCK DISTRIBUTION

Signal clock utama (System Clock) untuk Baseband dihasilkan dari Voltage Temperature Control Oscilator (VCTCXO). Oscilator ini dapat menghasilkan gelombang signal Clock 38.4MHz, yang kemudian signal tersebut akan diteruskan kepada AHNE melalui pin OSCIN. Di dalam AHNE clock frekuensi tersebut dibentuk kembali kemudian diberikan ke RAPGSM melalui pin RFCLCKP dan RFCLKN.

RAPGSM mempunyai Slicer Clock didalamnya, untuk MCUPLL dan DSPPLL, dimana signal Clock adalah Clock yang dikalikan maksimal 40MHz untuk MCU dan maksimal 130MHz untuk DSP. CTSI blok didalam RAP akan menghasilkan Clock 2.4MHz untuk CBUS, dan 38.4MHz untuk kontrol Bus IC RF. Internal PLL pada RAPGSM juga yang akan menghasilkan signal clock untuk yang lainnya yang membutuhkan clock, misalkan: MMC, SIM, CCP & I2C untuk kamera dan COMBO Memory.

System Clock 38.4MHz dapat dihentikan ketika Sleep Mode, dengan menonaktifkan tegangan untuk VCTCXO (VR1) yang dihasilkan oleh RETU. VCTXO dapat diaktifkan atau di nonaktifkan oleh kontrol signal SLEEPX.

RETU menyediakan Sleep Clock 32.768KHz untuk penggunaan internal clock RAP, dimana dalam status Sleep Mode, System Clock dalam keadaan tidak aktif, maka sebagai gantinya Sleep Clock 32.768KHz yang akan memberikan Internal Clock kepada RAP.


SMPS Clock 2.4MHz adalah jalur Clock dari RAPGSM ke TAHVO digunakan untuk singkronisasi pada Mode regulator dalam keadaan aktif. Dalam keadaan Sleep Mode, VCTCXO akan tidak aktif (Off), isyarat ini akan memulai pada status ‘0’.

Bluetooth juga membutuhkan Clock untuk dapat befungsi, Signal Clock ini diberikan AHNE sebesar 38.4MHz


TAHVO dapat memberikan Clock 600KHz, sumber clock ini diberikan dari RC Oscilator internal di dalam TAHVO. Clock 600KHz biasanya digunakan untuk SMPS APE VCORE, akan tetapi dalam ponsel Nokia yang menggunakan RAPGSM, tidak memiliki SMPS APE VCORE, maka Clock ini tidak akan digunakan.

POWER UP RESET
Power up dan reset di kontrol oleh RETU dan TAHVO. ponsel dapat hidup dengan cara sebagai berikut:

* Menekan Switch On/Off, yang dimaksud adalah Grounding pin PWRONX dari RETU.
* Sambungan Charger ke input Charge Ponsel
* RTC Alarm, RTC telah diprogram untuk memberikan alarm


Setelah menerima salah satu signal tersebut, RETU mulai memasuki Reset Mode. Kemudian Watchdog mulai menghitung (Aktif), dan jika voltase battery dan BSI telah sesuai selanjutnya RETU akan memulai penundaan (Delay) 200us. Dalam waktu yang bersamaan, signal RSTX dari RETU akan diberikan ke TAHVO untuk mengaktifkanTAHVO. Setelah waktu penundaan tersebut terlewati, RETU akan mengeluarkan tegangan: VANA, VIO, VR1 dan VDRAM. Sedangkan TAHVO akan mengeluarkan teganan VCORE. Kemudian jalur PURX (Power Up Reset) menentukan masa rendah untuk 16ms. Reset tersebut, PURX kemudian memberikan ke RAPGSM untuk melakukan reset MCU dan DSP. Selama tahap reset tersebut, RETU memerikan perintah ke regulator VCTCXO tanpa melihat status dari signal input sleep kontrol ke RETU.

POWER UP DENGAN TOMBOL POWER

Ketika tombol power ditekan, RETU dan TAHVO memasuki urutan power up. Dengan menekan tombol power tersebut akan membuat pin PWRONX dalam RETU kena Ground. Signal PWRONX bukan bagian dari keypad matrix. Tombol power hanya terhubung kepada RETU. Berarti ketika menekan tombol power, membuat perintah yang dihasilkan RAP untuk menghidupkan MCU. MCU kemudian membaca perintah register RETU kemudian mengirimkan pesan perintah PWRONX. Kemudian MCU membaca status signal dari PWRONX dengan Control BUS (CBUS). Jika signal PWRONX tetap rendah untuk waktu tertentu maka MCU menganggap ini perintah power yang valid (benar) dalam sistem dan dilanjutkan dengan inisialisasi Software dari Baseband. Jika tombol power tidak di indikasikan sebagai power yang valid maka MCU mematikan system baseband kembali.
POWER UP KETIKA CHARGER TERHUBUNG

Dimana untuk dapat mendeteksi atau memulai charging dimana batre utama harus benar – benar belum di charge (empty) dan karenanya TAHVO tidak mempunyai suply (NO_SUPPLY atau RETU BACKUP mode) charging di control oleh START-UP CHARGING circuitry.


Dimana tingkat VBAT terdeteksi dibawah master reset (Vmstr-) charging di control oleh START_UP charge circuitry. Mengkoneksikan charger agar VCHAR input naik deteksi charger, VCHdet+ oleh deteksi star up kemuadian mulai charging. TAHVO menghasilkan 100mA arus output tetap dari voltase koneksi output charger. Sebagaimana batre di charge maka voltase nya naik, dan ketika tingkat voltase VBAT lebih tinggi dari limit master reset (Vmstr+) START_UP charge di hetikan.


Memantau tingkat voltase VBAT telah selesai oleh blok charge control (CHACON). MSTRX=’1’ signal reset output (internal to UEM) diberikan ke TAHVO RESET block ketika VBAT>Vmstr+ dan UEM masuk dalam urutan reset.

Jika VBAT terdeteksi turun dibawah Vmstr- ketika charging start up, charging di hentikan. Akan restart jika baru naik diatas batas VCHAR input terdeteksi (VCHAR rising above VCHDET+).
POWER UP KETIKA BATTERY TERHUBUNG

Baseband dapat hidup dengan koneksi battery dengan tegangan cukup. Ketika tegangan battery terditeksi RETU dan TAHVO akan memasuki tahapan reset

* Ponsel akan aktif dalam “LOCAL MODE” dengan setting BSI resistor 3.3kOhm
* Ponsel akan aktif dalam “TEST MODE” dengan setting BSI resistor 6.8Ohm


Mode ini sering kali dibutuh disaat proses pemrograman (Flashing).

RTC POWER UP ALARM
Jika ponsel dalam POWER_OFF mode ketika RTC alarm terjadi wake up prosedur. Setelah baseband hidup perintah di berikan ke MCU. Ketika RTC alarm terjadi dalam ACTIVE mode mengahasilkan perintah untuk MCU.

POWER OFF
Baseband akan nonaktif jika seluruh ketentuan telah benar
·Tombol power di tekan
·Tegangan battery terlalu rendah (VBATT=3.2 V)
Prosedur mematikan power di control oleh RETU.

Software OK, Selftest passed tetapi signal bermasalah

Kronologis & keluhan :
Ponsel ini tidak ada signalnya, setelah cek melalui pengaturan pemilihan jaringan secara manual, tidak satupun operator ditemukan.
Terfikirkan oleh saya
Ponsel ini bermasalah pada bagian Receivernya
- Mungkin Front End Modulenya (Antenna Switch & PA)
- Mungkin Loop Filternya
- Mungkin IC Rfnya
Langkah analisa
Seperti biasanya, sebelum kita bongkar Ponselnya, alangkah baiknya kita cek terlebih dahulu menggunakan fasilitas Selftest pada UFS HWK untuk melokalisir permasalahannya. Setelah dicek ternyata result Selftestnya semua yang mengandung ST_CDSP “Passed” semua. Dapat dipastikan dari hasil Selftest ini, semua syarat kerja RF Proccesor tidak ada yang bermasalah, syarat kerjanya diantaranya: Supply Regulator RF, Control VCO & Loop Filter (PLL), RFBUS data, RFBUS Enable, RFBUS Clock, RX ResetX, TX ResetX . maka saya sudah tidak perlu lagi untuk mengukur satu persatu syarat-syarat kerja RF Proccesor ini, karena semuanya sudah dapat bekerja dengan baik.

Dapat disimpulkan dari analisa diatas, bahwa bagian RF Proccesor dan Baseband tidak ada yang bermasalah. Sekarang saatnya saya langsung melacak permasalahan di area Front End, karena bagian ini memang tidak dapat terlacak oleh Selftest. Jadi walaupun Result dari Selftestnya Passed semua, belum tentu wilayah rangkaian Front Endnya bagus.
Ada hal yang membuat saya kecewa, yaitu keterbatasan alat yang saya miliki. Spectrume Analizer namanya, alat ini dapat kita gunakan sebagai alat ukur Spektrum Frekuensi pada bagian Front End Module. Walaupun saya sudah mempunyai Osciloscope yang mempunyai Bandwith paling besar (100mHz), tapi sungguh tidak mungkin dapat saya gunakan untuk melokalisir permasalahan Front End Module ini. Sudah jelas sekali selisihnya besar sekali, yang akan saya ukur frekuensi sebesar 900mHz sementara Osciloscope ini hanya mampu maksimal 100mHz. Jadi…. mau tidak mau, saya harus melokalisirnya secara trail & Error.
Karena masalah Ponsel ini pada bagian Receivernya, jadi saya langsung saja melacak permasalahannya pada bagian Front End Module RX. Ada beberapa kemungkinan kerusakannya, diantaranya: Antenna Switch, SAW Filter atau Ballun. Untuk menentukan permasalahannya, saya langsung saja men-Jumper (bypass Front End) dari Antenna langsung ke Input IC RF. Saya dapat melakukan hal ini karena pada Nokia BB5, LNA (Low Noise Amplyfier) sudah tersimpan didalam IC Rfnya, LNA ini fungsinya sebagai penguatan awal pada signal Receiver yang diterima dari Antenna. Oleh karena itu, rangkaian Front End Module ini hanya difungsikan sebagai filter saja, walaupun saya mem-Bypass rangkaian Front End Modulenya, tidak akan berpengaruh besar pada fungsi Receiver signalnya.
Kesimpulan hasil analisa
Ponsel ini bermasalah karena IC FEM (Front End Module). Komponen ini berbeda dengan PA biasanya, komponen ini merupakan gabungan dari Antenna Switch dan TX Power Amplifier. Antenna Switch ini berfungsi sebagai Duplexer, maka apabila bermasalah dapat mengakibatkan Receiver tidak dapat berfungsi dengan baik.
Diakalin
Sebetulnya, langkah penyelesaian yang seharusnya, saya mengganti Font End Modulenya. Akan tetapi karena Front End Module ini sebagian besar masih mampu bekerja dengan baik, khususnya pada TX Power Amplyfiernya, maka saya cukup men-Jumper / Bypass Front End Module pada bagian Receivernya saja.
Untuk mem-Bypass Font End Module ini, saya perlu mengetahui dulu jalur Receiver (RX) pada Frequency 900Mhz yang akan masuk ke IC RF. Tentunya saya dapat mengetahuinya dari Skema diagram. Disana terdapat jalur INP_900 dan INN_900, kedua jalur tersebut adalah jalur Input pada Band 900Mhz, INP adalah Input Positif sedangkan INN adalah input Negatif. Untuk Band yang 850, 1800 dan 1900 saya acuhkan, karena ke tiga Band ini tidak akan pernah digunakan di Indonesia.
Kemudian saya tinggal mencari dimana saya akan menyolderkan kawat jumpernya, tentunya tidak mungkin saya jumper ke kaki IC-nya langsung, jadi saya perlu mencari komponen yang terhubung pada jalur ini. Kebetulan disana ada komponen L, yaitu L7504 yang terpasang diantara jalur SAW Filter Z7504 dan IC AHNE. Nah.. sekarang muncul pertanyaan dikepala saya, apakah saya harus men-Jumper ke kaki L yang atas (INP_900) atau ke kaki yang bawah (INN_900). Karena sebetulnya kedua jalur tersebut pada dasarnya sama saja, hanya saja fasenya berbeda, maka saya langsung saja men-Jumper ke kedua kakinya.

Selanjutnya saya solderkan ujung kawat satunya lagi ke konektor Antenna. Setelah proses Jumper selesai lalu saya coba lagi Ponselnya. Ternyata signalnya keluar walaupun kurang stabil signalnya, hal ini disebabkan karena saya melewati SAW Filternya, sehingga fase signalnya tidak dapat dipisahkan oleh SAW Filter. Maka sekarang saya pindahkan Jumperanya jadi ke jalur Input SAW Filter, yaitu ke jalur “UNBAL_IN” di kaki SAW Filternya. Setelah saya coba lagi Ponselnya, sekrang signalnya lebih stabil dari sebelumnya. Sengaja saya melakukan jumpernya dua langkah, pertama ke sebelum SAW lalu langkah kedua saya pindahkan ke sesudah SAW Filter, hal ini sengaja saya lakukan untuk memastikan permasalahannya bukan pada SAW Filternya. Sebab apabila setelah saya pindahkan jumpernya ke sebelum SAW Filter lalu signalnya tidak ada, maka dipastikan SAW Filter ini bermasalah.

Mati total, Penyebab dan analisa arus

Mati total,
ada 4 faktor yang perlu kita ketahui baik tidaknya rangkaian handphone tersebut bekerja, ke 4 faktor yang dimaksud adalah:

1. PUSL, terdiri dari tegangan: PURX 1.8V, SleepX 1.8Volt, RSTX 3.8V.
2. Baseband Regulator, terdiri dari tegangan: VCORE 1.4V, VIO 1.8V, VDRAM 1.8V, VANA, Vflash.
3. Clocking, yang diproses oleh RF CHIP, Clock ini dihasilkan oleh Oscilator VCTXO yang diberikan tegangan kerja dari VR1 2.5V.
4. MCU & DSP, terdiri dari CPU (UPP/RAP) dan MCU &DSP Software yang tersimpan pada IC Flash (Flash Memory).

Hasil pengukuran: 50mA = Potensi permasalahan: PUSL
Nilai konsumsi arus listrik baseband pada ponsel normal adalah 180mA-380mA. Jika hasil pengukuran nilainya hanya terdapat arus senilai 50mA maka kondisi ini menunjukkan CPU telah menerima tegangan kerjanya, yaitu VIO dan VCore hanya saja kedua tegangan tersebut belum terkonsumsi karena CPU belum aktif sepenuhnya. CPU akan mulai aktif setelah mendapatkan tegangan perintah PURX (Power Up Reset) dari Energymanagement, oleh karena itu perlu diukur area tegangan perintah tersebut. Apabila setelah diukur ternyata tegangan perintah atau PURX tidak ada atau kurang dari 1.8Volt, maka dapat dipastikan permasalahan ada pada Energymanagenet.

Hasil pengukuran: 10 sampai 15mAmper = Potensi permasalahan: Baseband Regulator
Kondisi ini menunjukkan bahwa baseband belum menerima arus secara sempurna. Jika ketika diukur mendapatkan nilai 50mA dipastikan tegangan kerja VIO dan VCore sudah diterima oleh CPU maka nilai 10 s.d 15mA menunjukkan tegangan kerja tersebut belum sepenuhnya diterima oleh CPU. Oleh karena itu permasalahan dilokalisir pada tegangan kerja. Area yang perlu untuk dianalisa yaitu area tegangan kerja. Jika tegangan kerja VIO atau VCore tidak ada atau nilainya kurang, maka dapat diasumsikan Energy Management yang bermasalah.

Hasil pengukuran: 70mAmper = Potensi permasalahan: Clocking
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa baseband telah mengkonsumsi arus tegangan kerja dan sudah mendapatkan tegangan perintah PURX, tetapi CPU belum bisa aktif. Salah satu faktor yang dibutuhkan oleh baseband (CPU) – selain dari pada tegangan kerja dan tegangan perintah – adalah clock. Clock diteruskan ke CPU melalui RF Chip. Asumsi permasalahan tadi adalah tidak adanya clock yang masuk ke CPU. Asumsi ini disudutkan permasalahannya kepada clock oleh karena clock merupakan salah satu yang dibutuhkan oleh CPU. Area diagnose perlu diarahkan kepada area RF module. Dan ketika clock tidak keluar asumsi permasalahannya kemungkinan ada pada RF Chip atau Oscilator VCTXO.

Hasil Pengukuran: 130 turun ke 50mA = Potensi permasalahan: MCU & DSP Subsistem
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa jarum amper meter dari nilai 130mA kemudian turun menjadi 50mA. Asumsi permasalahan ini adalah bahwa sebenarnya CPU sudah sempurna mengkonsumsi arusnya, tetapi dia tidak dapat meneruskan perintahnya kepada system rangkaian yang lain. Keadaan ini dimungkinkan karena adanya data yang tidak mampu diterjemahkan oleh CPU sehingga tidak dapat melanjutkan perintahnya. Jika kondisinya demikian asumsi permasalahannya ada 2 kemungkinan: 1. Core Proccesornya bermasalah, 2. data firmware yang corrupt sehingga tidak mampu untuk diterjemahkan ke dalam system kerja ponsel.

Hasil pengukuran: 180mA turun ke 100mA = potensi permasalahan: Flash Memory
Hasil pengukuran amper meter menunjukkan bahwa konsumsi arus ponsel senilali 180mA lalu turun secara perlahan ke nilai 100mA. Jika dilihat dari nilai konsumsi baseband ponsel normal adalah 180mA, maka dipastikan bahwa CPU ponsel tersebut sudah bekerja, tetapi dia tidak dapat melanjutkan proses dari system yang seharusnya. Asumsinya adalah bahwa CPU sudah dapat bekerja tetapi dia tidak dapat mendeteksi data yang harus diteruskan kepada system rangkaian yang lain, oleh karena itu jarum amper kemudian turun secara perlahan hal ini disebabkan CPU tidak dapat melanjutkan proses kerjanya sehubungan dengan data yang tidak dapat diterima. Area yang dapat dilokalisir adalah area dimana data tersebut disimpan. Data dalam hal ini disimpan pada CMT Flash, oleh karena itu karena data yang tidak dapat ditemukan oleh CPU maka asumsinya adalah CMT Flash yang bermasalah.

Rabu, 07 September 2011

Membuat Posting di Blog

Nah Setelah kita sukses membuat Blog, kita coba untuk buat posting / bacaan di blog kita


1. Untuk memulai menulis (posting), Pada halaman Dasbor klik tombol Entri Baru,

2. Maka akan muncul halaman posting,
Masukkan Nama/Judul Posting kita dalam kolom yang telah disediakan

untuk menambahkan gambar ataupun link bisa anda tambahkan dalam toolbar

3. Upload gambar atau link anda ,...







4. Setelah selesai dan telah anda cek tekan pratinjau



5. Bila anda berkenan dengan hasil tampilan posting maka tekan terbitkan entri pada page

6. Namun apabila anda belum berkenan anda dapat mengeditnya dengan menekan tombol edit entri



7. Selamat Mencoba

Cara mudah membuat blog

Syarat membuat blog di blogger, maka anda harus mempunyai akun email di gmail , jika anda belum punya email silahkan buat akun email dulu di gmail.
Untuk buat email gunakan link berikut:

1. Jika anda sudah punya email, bisa langsung ke situs blogger http://www.blogger.com
Ketik email dan password email anda. Klik tombol masuk

2. Klik tombol ciptakan "blog anda"

3. Ketik judul blog dan url yang anda inginkan. tekan "Cek ketersediaan" Jika sukses klik tombol "Lanjutkan"

4. Pilih template yang akan digunakan, pilih salah satu (untuk menggantinya dapat dengan mudah di customize nantinya), klik tombol "lanjutkan"

5. Klik tombol Mulai Blogging

6. Akan muncul lembar kerja posting (di sini tempat untuk memasukkan tulisan)


Judul : untuk mengetik judul tulisan
Toolbar : untuk mengatur font, insert gambar, dll
Kotak teks editor :untuk menenpatkan atau mengedit teks , gambar atau kode html
Label : untuk meberi label, sama dengan kategori jika di wordpress
Opsi entri : untuk memunculkan dan menyembunyikan entri komentar di postingan nantinya

7. Klik "Simpan sekarang" untuk menyimpan tulisan, dan "terbitkan entri " untuk menerbitkan tulisan agar bisa terlihat (muncul) di halaman blog.